[PANDANGAN] Mengapa Berita Click Bait, Hasut dan Hoax Sering Bermunculan ?

Situs Umpan Klik (Click Bait), Hoax, Hasut beberapa tahun belakang ini mengalami perkembangan yang sangat memprihatinkan. Apalagi menjelang tahun pesta demokrasi ini situs - situs ini semakin menggila pertumbuhannya. Tentu saja menjadi pertanyaan dari mana asal mereka? Apakah mereka seperti Saracen yang baru-baru ini kasusnya terungkap? Ataukah mereka sesuatu yang berbeda?

Awal mula kemunculan umpan klik sebetulnya sekitar tahun 2014, namun saat itu wujudnya bukan situs umpan klik melainkan wujudnya umpan klik shortlink . Sebuah link yang dibagikan di internet kemudian muncul gambar pratinjau situsnya yang sangat menggoda untuk di klik. Materi baitnya pun macam – macam mulai dari artis, agama, politik sampai pornografi. Namun umpan klik shortlink ini sudah tidak terlalu dipakai orang, walaupun umpan klik pornografi masih sering bertebaran. 

Umpan klik berwujud situs ini baru bermunculan sekitar 2015, dulu ada sebuah situs yang sangat click bait sekali semua materi diangkat oleh situs tersebut, bahkan tidak hanya judulnya yang umpan klik namun isinya kebanyakan hanyalah hoax dan hasut. Namun beberapa tahun kemudian situs tersebut raib. Kemudian bermunculanlah situs-situs yang mengangkat tema agama. Tentu saja judul-judulnya sangat menggoda dan ternyata sebagian besar hoax juga. 

Lalu apa sebab munculnya situs-situs ini? Salah satu yang bisa disalahkan adalah penyedia layanan pengiklan atau yang lebih dikenal adsense namun sebetulnya adsense bukan hanya dari google saja, cek disini. Ini sebetulnya sama dengan shortlink yang memberikan bayaran perklik, namun bisa dipahami semakin cerdas masyarakat tentang shortlink jadi tidak menjanjikan dan beralihlah ke dalam bentuk situs umpan klik. 

Beberapa situs umpan klik terkenal yang pernah dicoba untuk di pantau aktifitasnya, ternyata perhari penayangannya yang fantastis yaitu mencapai 16.000 perhari, sedangkan yang belum begitu terkenal mencapai 6.000 sampai 13.000 perhari. 

Mari mulai itung-itungan jika diambil kemungkinan paling mungkin terjadi yaitu klik iklan organik, penempatan iklan tidak membuat pengunjung situs tak sengaja klik iklan. Contohnya adalah jika penayangan 13.000 perhari maka normalnya klik tidak lebih dari 10% dari jumlah penayangan. Namun coba pakai 9% dari penayangan maka hasilnya adalah ada 1170 klik. Jika rata - rata harga klik Rp1000. Maka perhari mereka bisa meraup keuntungan Rp1.170.000 dikalikan 30 jadi perbulan sudah mengantongi Rp35.100.000. Sudah cukup jauh dari UMR.

Itu tadi jika menggunakan kemungkinan yang paling mungkin, karena tidak jarang situs semacam ini bermain curang dengan menggunakan klik otomatis atau yang lain. Tentu sudah tidak asing ketika sedang bernavigasi di suatu situs tiba - tiba terbuka sebuah iklan. Cara curang ini bisa membuat penghasilan perhari mencapai jutaan rupiah. Maka tidak heran jika ada berita yang mengatakan omset situs hoax ini pertahun bisa mencapai 700 juta rupiah lebih.

Tentu saja ini bukan itung-itungan asal-asalan karena beberapa kali terpantau di grup tentang bisnis iklan-iklan ini rata-rata yang memiliki penayangan 6000 keatas perhari penghasilan perharinya kurang lebih 1,5 juta rupiah bahkan ada yang mencapai 2 juta rupiah lebih. Maka tidak heran banyak bermunculan situs-situs umpan klik, hoax, hasut karena hasilnya memang sangat menggiurkan. 

Jika dikatakan mirip Saracen bisa iya bisa tidak, karena terkadang situs itu hanya dijalankan secara mandiri, namun juga ada yang menjalankan situsnya dengan memperkerjakan orang untuk ikut membuat artikel-artikel situsnya. Ini bukan hal baru karena memang sudah wajar situs yang memiliki penghasilan besar memiliki beberapa orang penulis. 

Kenapa harus umpan klik, hasut, hoax? Ini karena penyakit hati manusia yaitu kebencian, makanan kebencian adalah keburukan dari apa yang ia benci. Maka tidak heran jika umpan klik, hoax ini selalu berisi ujaran kebencian. Berita baik? Edukasi? Tidak akan laku. Masyarakat sangat perlu mendapatkan edukasi agar tidak gampang memakan umpan situs - situs umpan klik yang gila ini.


Baca Juga :

Mengapa Berita Online Bisa Terbit Sebelum Kejadian?